Menghitung tiap waktu yang berlalu

Membuyarkan angan-angan yang selama ini tercipta

Dari sajak-sajak cinta

Sejak awal November lalu

Bertahan sekuat tenaga

Bersandar pada naluri

Bertumpu pada kalbu yang perlahan rapuh

Bukan tidak bisa

Hanya tak biasa

Tak biasa tanpa bayang mu

Tak biasa tanpa sapa mu

Tak biasa tanpa suara mu

Dan nyaman nya peluk mu

Sakau...

Teradiksi oleh cinta yang hadirnya perlahan menghilang

Berteriak

Menggigil

Menangis

Menahan pilu 

Sakau...

Kecanduan kasih yang mengobati luka

Yang menarikmu dari ambang kematian

Yang kini menghilang

Sakau...

Kecanduan...

Teradiksi...

Seperti nyawa yang direnggut paksa dari raga ini

Menggigil sendirian di ambang batas kehidupan

Meronta menahan perih

Tersiksa menahan separuh jiwa yang kupertahankan

Separuhnya terbawa olehmu

Akan kulewati proses ini

Tidak menyerah

Pasrah

Dan tanpa penyesalan

Karena waktu yang akan mengobati luka ku

Waktu yang akan menenangkan ku

Hanya perlu bertahan

Menikmati sayatan ingatan tentangmu

Menikmati kalbu yang teriris menahan rindu

Menikmati sukma yang separuhnya kau renggut dariku

Menikmati rasa yang tercabik-cabik karena meninggalkan ku

Hingga pada saat nya nanti

Yang tersisa hanyalah kenangan indah tentang dirimu

I Love You, Shin...